Busana Muslim Indonesia Siap Go Internasional
Busana muslim yang akan tampil di Internasional Fair of The Muslim World 2012 | Foto dok. Vemale
Vemale.com - Pada ajang Internasional Fair of The Muslim
World 2011 di Perancis, perancang busana muslim Indonesia mendapat
sambutan dan pujian karena atraktif dan kreatif dalam mempresentasikan
busana muslim yang awalnya dianggap kaku dan cenderung kurang stylish.
Melalui sumber daya yang kuat dari pemilihan kain dan kreativitas yang
telah mendunia, sikap optimis akan mimpi Indonesia sebagai kiblat
fashion muslim dunia semakin kuat.
Tidak mau puas pada hasil yang
didapat tahun lalu, enam desainer Indonesia memutuskan kembali berlaga
di Internasional Fair of The Muslim World 2012 yang akan diadakan
tanggal 2-4 November 2012 di Paris. Berlangsung di Mumtaaz Boutique
Jakarta (18/7), fashion show busana muslim sebelum menuju Paris digelar.
Enam
desainer yang terlibat adalah Monika Jufrym, Defrico Audy, Andi
Moestaram, Najua Yanti, Hannie Hananto dan Nieta Hidayani. Mereka
bahu-membahu menggalang dana untuk mewujudkan misi ini.
Hannie Hananto (dua dari kiri) dan koleksi busana muslim yang akan dibawa ke Paris
Internasional
Fair of The Muslim World 2012 dianggap penting karena merupakan salah
satu event muslim terbesar yang diikuti oleh 20 negara di dunia. Lebih
dari 400 stan akan dibangun dengan target 100.000 pengunjung. Event ini
tidak hanya berfokus pada fashion, namun juga kebudayaan dan pengetahuan
tentang Islam, sebuah momen yang tepat untuk memperkenalkan keindahan
busana muslim Indonesia pada khususnya dan ragam kebudayaan Indonesia
pada umumnya.
“Tahun ini maksimal paling sedikit 30 koleksi dari
masing-masing perancang akan diboyong. Mereka akan menampilkan karakter
rancangan mereka masing-masing dengan material konten lokal tentunya,
untuk mengangkat keragaman keindahan khas Indonesia,” ucap Najua Yanti
yang siap menampilkan gaya etnik kontemporer dengan mengusung Batik.
Najua Yanti (tengah) dan koleksi busana muslim yang akan dibawa ke Paris
Defrico
Audy menjadikan keindahan songket sebagai fokus rancangannya kali ini.
Memadu gaun soufflé dengan jas ataupun rompi. Sementara Malik Moestaram
bermain dalam drapir dan blok warna. Lain lagi dengan Hani Hananto yang
bermain pada motif garis. Sedangkan Monika Jufri lebih memilih style
simple elegan dengan twist kontemporer etnik.
Semoga melalui acara
ini, para perancang bisa mendapatkan dukungan dari berbagai pihak,
terutama pemerintah. Mewujudkan impian agar busana muslim Indonesia
menjadi kiblat fashion muslim dunia tinggal selangkah lagi, kita doakan
saja. http://www.vemale.com/fashion/berita/13823-busana-muslim-indonesia-siap-go-internasional.html
0 komentar:
Posting Komentar